Ketika Pemerintah Diam, Tikungan ini Menunggu Korban Selanjutnya
![]() |
Kondisi pembatas jalan sebelah jembatan Gladak kodung di Dusun Rayap Desa Kemuninglor, Kabupaten Jember. |
Mengancam Nyawa, Pembatas Jalan di Tikungan Ekstrem Dusun Rayap Rusak Parah, kondisi pembatas jalan yang rusak dan dibiarkan terbengkalai selama bertahun-tahun. Tikungan curam menuju sungai ini kerap dilewati warga, wisatawan, hingga pejabat daerah, namun hingga kini belum ada tindakan nyata dari pemerintah. Masyarakat mendesak perbaikan segera sebelum jatuh korban.
Jember (Warta Rakyat) – Pembatas jalan di salah satu tikungan paling berbahaya di Dusun Rayap, Desa Kemuninglor, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, rusak parah dan telah lama dibiarkan tanpa perbaikan.
Tikungan ini berada di jalur menurun curam menuju sungai dengan estimasi kedalaman sekitar 15 hingga 20 meter yang langsung mengarah ke sungai.
Kondisi tersebut sangat membahayakan pengendara, terutama saat malam hari dan musim hujan.
Kendati lokasi ini menjadi akses vital masyarakat dan jalur yang kerap dilintasi oleh rombongan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Muspika, hingga wisatawan yang menuju objek wisata Rembangan, belum terlihat ada tindakan nyata dari pemerintah daerah untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak.
Kepala Dusun (Kasun) Rayap, Alimudin mengungkapkan bahwa kerusakan pada pembatas jalan sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. Ia menegaskan bahwa fungsi pembatas ini sangat krusial sebagai pengaman kendaraan di tikungan ekstrem tersebut.
“Kami khawatir setiap hari. Jika ada kendaraan rem blong atau melaju terlalu cepat, tanpa pembatas ini bisa langsung jatuh ke jurang. Ini bukan sekadar kerusakan biasa, ini ancaman keselamatan,”tegas Alimudin, Sabtu (21/6/2025).
Hal senada juga disampaikan oleh warga setempat, Pak Alya yang menilai pemerintah seolah menunggu ada korban sebelum bertindak.
“Kalau sampai ada mobil atau motor jatuh, siapa yang bertanggung jawab? Jalan ini dipakai warga, wisatawan, dan pejabat juga sering lewat. Tapi kenapa perbaikan tak kunjung dilakukan?” ujarnya.
Warga menyebutkan bahwa kerusakan ini sudah berlangsung selama lebih dari 5 tahun. Beberapa bagian pembatas jalan bahkan sudah hilang, roboh, atau berkarat. Tanda-tanda peringatan keselamatan juga minim di lokasi tersebut.
Padahal, keberadaan pembatas jalan menjadi satu-satunya penghalang antara kendaraan dan jurang di bawahnya.
“Kami hanya ingin agar pemerintah bisa mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, terkait keselamatan masyarakat, Pembatas ini fungsinya besar, akan tetapi selama ini belum pernah ada perbaikan,” tambahnya.
Warga Dusun Rayap khususnya berharap Pemerintah Kabupaten Jember, khususnya melalui Dinas terkait Pemerintah Kabupaten Jember (Pemkab), segera melakukan peninjauan langsung ke lokasi dan memprioritaskan perbaikan pembatas jalan tersebut dan beberapa infrastruktur lainya terkait keselamatan masyarakat atau pengendara di jalur wisata milik Pemkab tersebut.
Mereka juga meminta agar dinas terkait bisa meninjau kondisi ini secara langsung, karena ini bukan semata-mata masalah infrastruktur tetapi soal nyawa.
“Kami mohon agar pemerintah kabupaten tidak menunggu korban jatuh. Harus ada tindakan cepat, ini tanggung jawab bersama. Kalau sudah ada yang celaka, semuanya akan menyesal,” pungkas Pak Alya. (Ruk)