HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Miris! Jembatan Penghubung Desa Kemuninglor dan Darsono Memprihatinkan

Kondisi Jembatan bambu yang sudah lapuk, penghubung Dusun Kopang Kebun Desa Kemuninglor dan Dusun Teratai (Teradi) Desa Darsono Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember, Kamis (10/7). (Dok. Ruk)


Jember (Warta Rakyat) – Jembatan penghubung antara Desa Kemuninglor dan Desa Darsono, tepatnya di RT 03 RW 04 Dusun Kopang Kebun dan Dusun Teratai (Teradi), Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, kini dalam kondisi memprihatinkan dan membahayakan pengguna jalan. Hasil pantauan media Warta Rakyat di lokasi menunjukkan bahwa jembatan tersebut sudah tidak layak digunakan atau dilewati baik pejalan kaki maupun pengendara kendaraan roda dua.

Beberapa bagian jembatan terlihat rusak parah, papan kayu sudah lapuk, paku-paku menonjol ke permukaan, dan tiang penyangga dari bambu tampak rapuh. Kondisi ini sangat membahayakan pengendara sepeda motor dan pejalan kaki yang setiap hari melintasi jembatan tersebut.

Sudik, warga RT 01 RW 02 Dusun Teratai, Desa Darsono, mengungkapkan bahwa selama ini warga sekitar yang berjumlah sekitar 40 kepala keluarga (KK) secara swadaya memperbaiki jembatan tersebut. Ia menegaskan bahwa jembatan ini vital bagi mobilitas warga.


"Terkadang warga sekitar yang memperbaiki, jembatan ini sering dilalui warga baik jalan kaki maupun menggunakan sepeda motor," ujarnya saat ditemui di lokasi, Kamis (10/7/2025).

Sudik menyampaikan kekhawatirannya apabila jembatan tidak segera diperbaiki. Ia menyebut pernah terjadi kecelakaan saat sepeda motor terjatuh ke sungai akibat alas kayu yang lapuk. Menurutnya, kekuatan jembatan sangat terbatas karena hanya dibangun dengan bahan seadanya dari sumbangan warga, seperti bambu dan kayu.

"Selama ini belum ada sama sekali pemdes untuk memperbaiki jembatan ini, hanya warga sendiri saja yang berusaha memperbaiki kerusakan," tambahnya. 

Ia berharap ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Jember atau pihak donatur agar jembatan tersebut bisa diperbaiki dan digunakan dengan aman.

Hal serupa disampaikan Ahmad Hadi (44), Ketua RT 03 RW 04 Dusun Kopang Kebun. Ia juga menekankan pentingnya perbaikan segera agar tidak menimbulkan korban jiwa.

"Kalau tidak cepat diperbaiki, dikhawatirkan akan ada korban lagi yang jatuh atau terperosok dari jembatan," ungkapnya saat ditemui di kediamannya, Kamis sore (10/7/2025).

Menurut Hadi, jembatan tersebut bukan hanya penghubung antara dua desa, tetapi juga jalur ekonomi dan pertanian. Di wilayahnya, ada sekitar 60 KK yang bergantung pada akses tersebut.

"Kalau muter lewat jalan lain bisa lebih jauh, jadi ini jalur utama kami. Saya minta tolong agar jembatan ini bisa diperbaiki, supaya warga bisa nyaman melintas," harapnya.

Terkait pengajuan perbaikan, Hadi mengaku telah mendengar bahwa pengajuan sempat dilakukan oleh warga, namun belum ada tindak lanjut dari pemerintah desa. Ia sendiri masih baru menjabat sebagai Ketua RT, namun berharap ada kepedulian dari pemerintah desa maupun kabupaten.

Sementara itu, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kepala Desa Kemuninglor, Budi Haryanto, merespons dengan membagikan video insiden tergulingnya truk di saluran air, tanpa menyinggung langsung persoalan jembatan tersebut. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan maupun solusi baik dari pemerintah desa maupun beberapa pihak terkait.

Warga berharap pemerintah segera merespon agar fasilitas penghubung vital ini tidak menjadi sumber petaka yang berulang.

Adapun total anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan jembatan berdasarkan Rencana Anggaran Bangunan (RAB) mencapai Rp29.845.000,-. 

Untuk perbaikan jembatan penghubung antara Desa Kemuninglor dan Darsono, masyarakat telah menyusun rencana anggaran secara rinci sebagai berikut:
Item, Volume/Satuan Harga Satuan (Rp) dan Jumlah (Rp)

  • WF 150x10x6  2 batang @Rp2.500.000 Rp5.000.000
  • Siku 5x5x3 14 batang @Rp195.000 Rp2.730.000
  • UNP 6x3x3 6 batang @Rp270.000 Rp2.650.000
  • Besi Baja Ø10 SNI 13 batang @Rp70.000 Rp910.000
  • Besi Baja Ø8 SNI 10 batang  @Rp47.000 Rp470.000
  • Semen Singa Merah 60 sak @Rp45.000 Rp2.700.000
  • Pasir 2 dump truk @Rp700.000              
  • Rp1.400.000
  • Krikil 1 pick-up @Rp350.000 Rp350.000
  • Kawat Las 2,6 mm 2 gulung @Rp175.000 Rp350.000
  • Baut Baja 130 buah @Rp4.500               Rp585.000
  • Upah Kerja Struktur Baja 14,4 meter      @Rp250.000/m Rp3.600.000
  • Upah Kerja Batu 8,1 meter @Rp200.000/m Rp1.600.000
  • Plat Bordes 1,2m x 2,4m x 1,6mm 10 lembar @Rp750.000 Rp7.500.000         
  • Total Anggaran Rp29.845.000,-

Biaya tersebut mencakup berbagai komponen seperti baja, semen, pasir, batu, hingga upah tenaga kerja.

(Ruk)