Mode Gelap
Artikel teks besar

Jember Kukuhkan Diri sebagai Ikon Karnaval Dunia lewat WACI 2025

 

Kemeriahan pertunjukan kembang api di Alun alun kota Jember, Jember Fashion Carnival (JFC) 2025. 

Jember Fashion Carnival (JFC) ke-23 tahun 2025 menghadirkan Wonderful Archipelago Carnival Indonesia (WACI) yang memamerkan 786 budaya nusantara. Karnaval ini menjadi ajang persatuan, diplomasi budaya, dan perayaan HUT ke-80 RI, sekaligus mengukuhkan Jember sebagai pusat karnaval dunia.

Jember (Warta Rakyat) – Jember Fashion Carnival (JFC) ke-23 tahun 2025 berlangsung meriah dan berhasil menggaet partisipasi hampir seluruh kota di Indonesia melalui penyelenggaraan Wonderful Archipelago Carnival Indonesia (WACI) pada Sabtu, 9 Agustus 2025.

Karnaval budaya berskala nasional ini menjadi bagian dari rangkaian JFC dan menampilkan parade spektakuler yang memamerkan kekayaan budaya nusantara dari Sabang hingga Wakatobi.

WACI 2025 mengambil start di Alun-Alun Jember Nusantara dan berakhir di Kota Cinema Mall, menghadirkan kolaborasi budaya dari berbagai daerah di Indonesia.

Acara ini juga menjadi momentum perayaan keberagaman dalam rangka menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia.

Utusan Kepresidenan Bidang Pariwisata, Zita Anjani, mengapresiasi Jember sebagai tuan rumah yang berhasil menghadirkan karnaval budaya dengan daya tarik internasional.

“WACI menjadi undangan terbuka kepada dunia bahwa Indonesia punya berjuta warna, berjuta warisan, dan berjuta potensi. Ini sejalan dengan semangat ketahanan dan resiliensi pariwisata yang selalu ditekankan Presiden Prabowo,” ujarnya.

Ketua Umum Asosiasi Karnaval Indonesia, David K. Susilo, turut memberikan penghormatan khusus kepada mendiang Dynand Faris, pendiri JFC sekaligus penggagas asosiasi tersebut.

Dynand dikenal sebagai tokoh yang melahirkan dua organisasi besar, yakni Yayasan Jember Fashion Carnival (2003) dan Asosiasi Karnaval Indonesia (2013), yang kini menaungi 786 jenis kebudayaan.

Tahun ini, Asosiasi Karnaval Indonesia mengangkat kearifan lokal masyarakat adat nusantara, memadukan pelaku adat dengan pelaku karnaval kontemporer dalam satu parade.

“Tujuan kami adalah memperkenalkan budaya Indonesia sekaligus menanamkan identitas budaya kepada generasi muda,” kata David.

WACI 2025 tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga sarana memperkuat diplomasi budaya, menggerakkan pariwisata nasional, dan meneguhkan persatuan.

Keberhasilan mengajak sebagian besar kabupaten, kota, dan provinsi berpartisipasi menegaskan posisi Jember sebagai pusat kreativitas karnaval dunia. (Ed: Ruk)