HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Warga Kemuninglor Jember Kehilangan Akses WhatsApp, Diduga Kena Hacking Penipuan

Sumarto (31) warga Dusun Rayap Desa Kemuninglor saat berada di BRI Cabang Jember, (21/7).


Jember (Warta Rakyat) – Seorang warga Jember menjadi korban peretasan akun WhatsApp yang kemudian digunakan untuk melakukan aksi penipuan online.

Kasus tersebut telah dilaporkan ke Kepolisian Resor Jember, Sabtu (20/7), oleh korban bernama Sumarto (31), seorang buruh tani asal Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember.

Dalam laporan bernomor STTLPM 771/VII/2025/SPKT, Sumarto mengungkapkan bahwa ia tidak lagi bisa mengakses akun WhatsApp miliknya sejak Sabtu, 19 Juli 2025.

Ia baru menyadari peretasan tersebut setelah sejumlah rekannya menghubungi istrinya dan menginformasikan bahwa akun WhatsApp milik Sumarto telah mengirim pesan permintaan pinjaman uang sebesar Rp1 juta.

Lebih lanjut, dalam pesan yang dikirim pelaku kepada para kontak korban, turut dicantumkan nomor rekening BRI 100451145934690 atas nama Sumarto. Namun, korban menegaskan bahwa rekening tersebut bukan miliknya.

“Saya tidak pernah membuat atau menggunakan rekening BRI dengan nomor tersebut. Ini jelas penipuan yang mencatut nama saya. Sampai sekarang saya belum bisa mengakses kembali WhatsApp saya,” ujar Sumarto usai membuat laporan di Polres Jember.

Saat ini, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan. Berdasarkan keterangan petugas SPKT Polres Jember, dugaan tindak pidana ini mengacu pada Pasal 46 Jo Pasal 30 dan/atau Pasal 45A ayat (1) Jo Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang RI No. 1 Tahun 2024 tentang perubahan atas UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Setelah melapor ke Polres Jember, Sumarto juga mendatangi kantor BRI Cabang Jember pada Senin (21/7/2025) untuk mengkonfirmasi perihal nomor rekening yang digunakan oleh pelaku. Ia juga mengurus pergantian nomor m-banking guna mengamankan data pribadinya.

"Saat ini saya masih ke pihak Bank BRI Jember untuk mengganti nomor m-banking dan mengecek terkait nomor rekening penipu yang dikirimkan ke beberapa teman yang sudah diminta transfer, yang sebenarnya meskipun namanya sama dengan nama saya, namun itu bukan rekening saya," jelasnya.

Sumarto berharap tidak ada lagi korban yang terjebak oleh pesan palsu dari akun WhatsApp miliknya yang telah diretas.

"Saya lakukan ini agar tidak ada korban lagi yang mencoba transfer ke rekening penipu, karena mayoritas yang diminta transfer tersebut adalah orang-orang yang berada di kontak SIM HP, yang mayoritas rekan kerja, teman, atau saudara," pungkasnya. (Ruk)