Flying Fox KL Nature Park Belum Beroperasi, Terkendala Sertifikasi Operator
![]() |
Camat Arjasa Dendhy Radiant bersama Kasi Pemerintahan Kecamatan Arjasa mengecek/memantau pengembangan Badan Usaha Milik Desa, Rabu (5/7/2023). (Dok. PPID) |
Jember (Wartarakyat)– Pengembangan wisata desa Kemuning Lor melalui wahana KL Nature Park menunjukkan kemajuan signifikan sejak dimulai pada tahun 2022.
Kolaborasi strategis antara Politeknik Negeri Jember (Polije) dan pemerintah Desa Kemuning Lor membuahkan berbagai fasilitas wisata edukatif dan rekreatif. Namun, satu wahana unggulan yakni flying fox, hingga kini belum dapat beroperasi karena terkendala sertifikasi operator.
KL Nature Park merupakan hasil dari program pengembangan desa wisata berbasis konsep Natural Study Life Balance, sebuah pendekatan yang menggabungkan edukasi, pelestarian alam, dan wisata.
Dalam perjalanannya, Polije tidak hanya mengembangkan sarana dan prasarana wisata, tetapi juga memberikan pelatihan teknologi informasi dan manajemen wisata kepada masyarakat setempat.
Menurut laporan yang diterbitkan dalam Jurnal J-Dinamika tahun 2024, dalam kurun waktu 2022–2023, desa telah membangun berbagai fasilitas seperti pujasera indoor dan outdoor, wahana ATV, dan flying fox. Namun, hanya flying fox yang belum bisa difungsikan karena belum adanya operator bersertifikasi yang memenuhi standar keselamatan.
Kepala Desa Kemuning Lor, Budi Haryanto, menjelaskan bahwa pihaknya masih dalam proses mencari solusi terbaik. Ia menginginkan agar proses sertifikasi dilakukan oleh warga lokal, bukan mendatangkan tenaga dari luar.
"Kita masih mengusahakan terkait sertifikasi operator untuk flying fox, dan saya inginnya itu bukan dari luar mengenai hal itu," ungkap Kades Kemuninglor saat ditemui di kediamannya, Selasa (27/5/2025).
Keterlambatan ini menggarisbawahi pentingnya aspek keselamatan dalam instalasi wahana permainan ekstrem seperti flying fox. Untuk bisa beroperasi, permainan outbound seperti ini harus memenuhi berbagai persyaratan, mulai dari desain wahana, standar alat, prosedur pemasangan, hingga sertifikasi operator dari lembaga yang diakui seperti K3, BNSP, atau Kemenakertrans.
Meskipun flying fox belum aktif, keberadaan KL Nature Park telah memberikan kontribusi nyata sebagai pusat wisata edukatif. Mahasiswa Polije kerap memanfaatkan taman ini sebagai lokasi praktikum, studi lapangan, dan kegiatan pembelajaran lainnya.
Proyek ini juga telah menjadi bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan pengembangan desa wisata. (Ruk)
Referensi:
https://frensia.id/kl-nature-park-hasil-istimewa-kolaborasi-polije-dengan-desa-kemuning-lor-jember/
Monitoring Evaluasi TPT di Area Wahana Flying Fox KL Nature Park oleh jajaran Muspika Arjasa